Senin, 25 Oktober 2010

Kalimat dan Jenis - jenis kalimat


Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung pikiran yang lengkap dan punya pola intonasi akhir.

Jenis – Jenis Kalimat

1. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti pembentukan kalimat (subjek dan predikat) dan boleh diperluas dengan salah satu atau lebih unsur-unsur tambahan (objek dan keterangan), asalkan unsur-unsur tambahan itu tidak membentuk pola kalimat baru.

2. Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih.
Berdasarkan sifat hubungannya, kalimat majemuk dapat dibedakan atas kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.

     • Kalimat majemuk setara

       Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan antara pola-pola kalimatnya sederajat.

     • Kalimat majemuk bertingkat

       Kalimat majemuk yang terdiri dari perluasan kalimat tunggal, bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk kalimat baru yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat asal (bagian tetap) disebut induk kalimat.

     • Kalimat majemuk campuran

       Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk hasil perluasan atau hasil gabungan beberapa kalimat tunggal yang sekurang-kurangnya terdiri atas tiga pola kalimat.

3. Kalimat Inti, Luas, dan Transformasi

     • Kalimat inti

        Kalimat inti adalah kalimat mayor yang hanya terdiri atas dua kata dan sekaligus menjadi inti kalimat.

     • Kalimat luas

        Kalimat luas adalah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata, tetapi lebih.

     • Kalimat transformasi

       Kalimat transformasi merupakan kalimat inti yang sudah mengalami perubahan atas keempat syarat di atas yang berarti mencakup juga kalimat luas. Namun, kalimat transformasi belum tentu kalimat luas.

4. Kalimat Mayor dan Minor

      • Kalimat mayor

         Kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti.

      • Kalimat Minor

        Kalimat minor adalah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur pusat.

5. Kalimat Baku

Kalimat baku adalah kata-kata yang standar sesuai dengan aturan kebahasaaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kebakuan kalimat ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari berbagai segi yang ujungnya menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan konsep yang disepakati terbentuk. Kalimat yang secara efektif dapat dipakai untuk menyampaikan gagasan secara tepat, Tujuannya, agar intonasi tersampaikan secara baik.

Contoh kalimat:

    1. Semua peserta pertemuan itu sudah hadir.
    2. Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Saudara.

6. Kalimat Tidak Baku

    1. Semua peserta daripada pertemuan itu sudah pada hadir.
    2. Kami menghaturkan terima kasih atas kehadirannya.

7. Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula.

8. Kalimat Tidak Efektif

Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif.

9. Kalimat Bermakna Ganda

Kalimat yang memenuhi ketentuan tata bahasa, tetapi masih menimbulkan tafsiran ganda tidak termasuk kalimat yang efektif.

Membuat Kalimat Secara Cermat

Pemilihan kata, pembentukan kata, atau pembuatan kalimat yang tidak cermat mengakibatkan nalar yang terkandung dalam kalimat terganggu. Hal itu seharusnya dihindari oleh penyusun kalimat yang ingin menyampaikan informasi secara tepat.
Berikut ini contoh kalimat 1.

• Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan ialah untuk mengelola sejumlah manusia memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang tangguh.

Kalimat (1) di atas terdiri atas tiga bagian, yaitu:

(i) tugas kemusiaan dalam suatu jabatan.
(ii) jabatan ialah untuk mengelola sejumlah manusia.
(iii) memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang tangguh. Ketiga bagian itu tidak jelas hubungannya. Berikut ini ubahan yang menampakkan hubungan antar bagian secara lebih jelas.

(1a) Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan yang memerlukan keprihatinan dan dedikasi yang tangguh ialah pengelolaan sejumlah manusia.
(1b) Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan, yakni pengelolaan sejumlah manusia, memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang tangguh
(1c) Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan ialah pengelolaan sejumlah manusia. Hal itu memerlukan keprihatinan dan dedikasi yang tangguh.
(1d) Tugas mengelola sejumlah manusia, yang merupakan tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan, memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang tangguh Patut dipertimbangkan pula pemakain ungkapan dedikasi yang tangguh. Ungkapan yang lazim adalah dedikasi yang tinggi.

Contoh kalimat 2 :

• Dikatakan, bahwa sumpah itu sebenarnya adalah perisai yang harus ditempatkan di bagian depan diri kita, agar tidak terjerumus kepada sesuatu yang kita tidak boleh perbuat dan sumpah merupakan pedoman di dalam melaksanakan tugas.

Salah satu kemungkinan perbaikan kalimat di atas, agar gagasan-nya lebih mudah dicerna, adalah sebagai berikut. :

(2a) Dikatakannya bahwa sumpah itu sebenarnya adalah pelita yang harus ditempatkan di bagian depan diri kita agar kita tidak terjerumus kedalam perbuatan yang tidak boleh kita lakukan. Sumpah juga merupakan pedoman bagi kita di dalam melaksanakan tugas.

Pengubahan kalimat (2) menjadi (2a) menyangkut hal-hal berikut:

1. Bagian kalimat sesudah kata dan dijadikan kalimat baru agar kalimatnya tidak terlalu panjang.

2. Tanda koma (,) di depan kata penghubung (bahwa dan agar) tidak diperlukan.

3. Kata perisai bermakna 'alat untuk melindungi atau menangkis serangan', sedangkan pelita bermakna 'alat penerangan'. Jadi, pelita lebih cocok dipakai disini sebagai alat bantu untuk melihat jalan agar tidak terjerumus.

4. Bentuk-nya pada dikatakannya perlu dicantumkan agar jelas mengacu kepada pelakunya. Kata perbuatan lebih terbayangkan acuannya daripada sesuatu. Agar tidak mengulang bentuk yang sama, kata perbuat diganti dengan lakukan.

5. Susunan kelompok kata yang kita tidak boleh lakukan (setelah kata perbuat diganti dengan lakukan) perlu dipercermat menjadi yang tidak boleh kita lakukan. Hubungan antar kata kita dan lakukan sangat erat, maka unsur lain harus diletakkan di depan atau di belakangnya.

Sumber : google dan wikipedia

Twitter
Facebook

0 Comments:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Alamat IP Anda

IP free counters Web Site Hit Counter
Bookmark and Share

Kurs Rupiah

 

Trust our Life Useful Copyright © 2010 LKart Theme Designed by wahyu