Bagi yang ingin belajar tentang fotografi baca dulu istilah2 ini..
- Shutter speed --> Tenggang waktu dari saat shutter terbuka untuk membiarkan sinar masuk ke dalam camera (sensor). Semakin lama shutter terbuka (co. 1/30 sec.), lebih banyak sinar yang masuk; semakin pendek waktu shutter terbuka (co. 1/1,000 sec.), semakin berkurang sinar yang masuk. Snapshots dan action photography biasanya membutuhkan fast shutter speed untuk menangkap action dengan tajam; sedangkan untuk landscapes biasanya memakai aperture yang kecil untuk mendapatkan DOF yang maksimum, oleh karena itu membutuhkan shutter speed yang lebih lama agar gambar yang dihasilkan memiliki exposure yang benar.
- Exposure
time --> Ini saya harus check dulu, mungkin ada yang bisa membantu?
- ISO
--> berhubungan dengan pencahayaan/gelap terang......
- Focus
number --> Angka yang menunjukan jarak antara titik focus dengan object
untuk mendapatkan gambar yang tajam
- White
balance --> tuk mengatur kecerahan gambar
- Focal length
--> Jarak antara film/sensor dan optical center dari lensa ketika fokus
lensa berada di titik infinity. Di 35mm-format cameras, lensa dengan focal
length 50mm disebut standard lens. Dibawah 35mm disebut wide angle lens,
dan lebih dari 85mm disebut telephoto lens. Jikalau lenssa yang bisa
dirubah focal lengthnya disebut zoom lens.
- Aperture
value --> Camera disetup untuk menyesuaikan setting yan lain untuk
mendapatkan exposure yang tepat di aperture yang berbeda sesuai keinginan
fotographer.
- APS: Advanced Photo System
- DIL :
Drop in Loading
- CID : Cartridge Identification number
- FID :
Film strip Identification number
- USC :
Uniform Sigma Crystal/kristal sigma seragam
- Kristal
sigma : Butir-butir perak halida
- AFS :
Auto Focus Silent Wave Motor
- AFD :
Auto Focus Distance Information
- DIR :
Development Inhibitor Releaser
- SPD :
Silicon Photo Diode
- LCD : Liquid Crystal Display
- LED :
Light Emitting Diode, lampu
- ISO/ASA
: Derajat sensitivitas film
- ISO :
International Standart Organization
- ASA :
American Standart Association
- DIN :
Deutsche Industry Norm
- NiMH :
Nikel Metal Hydride
- NiCd :
Nikel Cadmium
- DRAM :
Data Random Acces Memory
- RISC :
Reduce Intruction Set Computer
- CCD :
Charge Couple Device (pada kamera digital)
- CPL :
Circular Polarizing
- USM :
Ultrasonic motor
- ESP :
Elektro-Selective Pattern (Sistem pengkuran cahaya otomatik, di saat
kondisi kesenjangan kecerahannya sangat besar
- SLR :
single Lens Reflek, kamera lensa tunggal yang menggunakan cermin dan
prisma
- TLR :
Twin lens Refleks, kamera yang menggunakan dua lensa , satu untuk melihat,
lainnya utnuk meneruskan cahaya ke film
- Lens
Mount : Dudukan lensa
- MF : Manual Fokus
- AF :
Auto Fokus
- Fps :
Frame per second:, satuan kecepatan pengambilan gambar dalam gambar
perdetik
- DOF :
Depth of Field;ruang tajam, merupakan jarak, dimana gambar masih terlihat
tajam/focus, beragntung pada: difragma, panjang lensa dan jarak objek
- GN :
Guide number; kekuatan cahaya blitz merupakan perkalian antara jarak
(dalam meter atau feet) dan diafragma
- AR
Range : Tingkat terang cahaya dimana system aotufocus masih dapat bekerja,
dalam satuan EV
- EV :
Exposure Value; kekuatan cahaya. Sample, EV=0 kekuatan cahaya pada
difragma f/1,0 kecepatan 1 detik
- Exposure
mode : Modus pencahayaan, pada umumnya ada 4 tipe: manual, Aperture
priority, Shutter priority dan Programed (auto)
- Aperture
: Diafragma
- Lens
Hood : Tudung lensa
- Aperture
priority : Prioritas pengaturan pada diafragma, kecepatan rana otomatis
- Shutter
: Rana
- Shutter
Priority : Prioritas pengaturan pada kecepatan rana, diafragma otomatis
- Exposure
compensation :Kompensasi pencahayaan, membuat alternatif pencahayaan dari
normal menjadi lebih atau kurang
- Flash
Exposure Compensation : Kompensasi pencahayaan blitzt
- Metering:
Pola pengaturan cahaya, biasanya terbagi dalam 3 kategori, centerweighted,
evaluative/matrix, dan spot
- Center
weighted Metering : Pengukuran pencahayaan pada 60% daerah tengah gambar
- Evaluative/Matrix
: Pengukuran pencahayaan berdasarkan segmen-segmen dan presentase tertentu
- Spot :
Pengukuran pencahayaan hanya pada titik tertentu
- View
finder : Jendela bidik
- Built
in Dioptri: Dilengkapi dengan pengatur dioptri (lensa+ atau – bagi mereka
yang berkacamata)
- Eye
piece Blind : Tirai penutup jendela bidik
- Interchangeable
Focusing Screen : Fasilitas untuk dapat mengganti focusing screen
- Focusing
screen : Layar focus
- Bracheting
: Pengambilan gambar yang sama menggunakan pengukuran pencahayaan yang
berbeda
- Flash
Sync : Sinkron kilat, kecepatan maksimum agar body dan flash masih bekerja
harmonis
- TTL:
Through The Lens, Sistem pengukuran pencahayaan melalui lensa
- Remote
Flash : Melepaskan lampu kilat dari badan kameranya dan meletakkannya si
duatu tempat untuk mendapatkan efek foto yang diinginkan
- Bounce
: Cahaya lampu kilat yang di pantulkan ke langit-langit atau bidang lain
sehingga cahaya menerangi objek secara merata
- Slave
unit : (Lampu kilat + mata listrik/elctric eye); adalah alat abntu yang
sanggup menyalakan lampu kilat bila mata itu menerima sinar dari lampu
kilat lain
- Wireless
TTL : Sistem pengukuran TTL tanpa melalui kabel
- Multiple
exposure : Fasilitas pemotretan berulang pada fram eyang sama
- Pupup
Flash : Blitz kecil, terbuat menyatu dengan body
- Stop :
Satuan pencahayaan, 1 stop sama dengan 1 EV
- Red
Eye Reduction : fasilitas untuk mengurangi efek mata merah yang biasa
terjadi pada pemotretan menggunakan blitz pada malam hari
- PC
terminal : Terminal untuk blitz di luar hot shoe
- Hot
shoe : Kaki blitz
- Mirror
Lock up : Pengunci cermin, agar getaran dapat dikurangi pada saat rana
bergerak
- Shiftable
program : Pada mode program, exposure setting dapat diubah secara otomatis
dalam EV yang sama, misalnya dari 1/125 menjadi 1/250 detik, f 5.6
dmenjadi f 11
- Second
Curtain Sync : Fasilitas untuk menyalakan blitz sesaat sebelum rana menutup
- Shutter
release : Pelepas rana
- Self
Timer : Alat penangguh waktu pada kamera
- Vertical
Grip : Alat pelepas rana utnuk pengambilan secra vertical tanpa harus
memutar tangan
- Data
Imprint : Fasilitas pencetakan data tanggal pada film
Reloadable to last frame: fasilitas untuk mengembalikan film yang telah digulung di tengah ke posisi terakhir yang terpakai
- Fill
In flash : Blitz pengisi, dalam kondisi tidak memerlukan blitz, blitz
tetap dinyalakan untuk menerangi bagian-bagian yang gelap seperti bayangan
- Intervalometer
: Fasilitas epmotretan otomatis dalam jarak waktu yang tertentu
- Multispot
: Pengukuran pencahayaan dari beberapa titik
- Back :
Sisi belakang kamera, berfungis pula sebagai penutup film
- Bayonet
: Sistem dudukan lensa yang hanya memerlukan putaran kurang dari 90
derajat untuk pergantian lensa
- Bulk
film : Film kapasitas 250 exposure
- Wide
lens : lensa lebar, mempunya jarak titik bakar yang pendek, lebih pendek
dari 50,,, biasanya:
· 16-22mm (lensa lebar super)
· 24-35mm (lensa lebar medium
· 6-15mm (lensa mata ikan)
- Push :
Meningkatkan kepekaan film dalam pemotretan, missal dari ISO 100-200/lebih
- Pull :
kebalikan dari Push
- Main
light : Cahaya pengisi/tambahan
- Foto
wedding : Potraiture berpasangan (menciptakan rekaman gambar yang romantisme,
baik dari posenya maupun dari suasananya
Foto wedding terbagi 2 yaitu:
· Neo Classic Potraiture, ialah
bentuk visual foto berpasangan yang beraura romantis
· Classic wedding, ialah bentuk foto berpasangan yang harus menjadi kenangan
· Classic wedding, ialah bentuk foto berpasangan yang harus menjadi kenangan
·
Blouwer : Kipas angin yang digunakan pada
pemotretan model untuk menghasilkan efek angin
·
Reverse ring : digunakan untuk memasang lensa
yang di balik, untuk membuat lensa makro alternatif agar cahaya yang masuk
tidak bocor
·
Golden section : Potongan kencana; Hukum komposisi
yang mengatakan bahwa keselarasan akan tercapai kalau suatu bidang adalah
kesatuan dari 2 bidang yang saling berhubungan
·
Komposisi : susunan garis, bidang, nada, kontras
dan tekstur dalam suatu format tertentu
·
Siluet : Teknik pencahayaan untuk menampilkan
bentuk objek tanpa menunjukkan detilnya
·
Framing : Pembingkaian objek untuk memberi kesan
mendalam/ dimensi objek foto
·
Panning : Teknik pengambilan gambar dengan kesan
gerak (berubahnya latar belakang menjaid garis-garis sementara objek utama
terekam jelas
·
Sandwich :
Teknik menggabungkan foto
·
Cross process : Proses silang, biasanya di
lakukan pada film positiv (E6) ke film negatif (C 41), sehingga menimbulkan
warna- warna baru pada foto
sumber : forum forum fotografi
sumber : forum forum fotografi
0 Comments:
Posting Komentar