Selasa, 11 Mei 2010

Istilah - istilah dalam Fotografi


Bagi yang ingin belajar tentang fotografi baca dulu istilah2 ini..
  • Shutter speed --> Tenggang waktu dari saat shutter terbuka untuk membiarkan sinar masuk ke dalam camera (sensor). Semakin lama shutter terbuka (co. 1/30 sec.), lebih banyak sinar yang masuk; semakin pendek waktu shutter terbuka (co. 1/1,000 sec.), semakin berkurang sinar yang masuk. Snapshots dan action photography biasanya membutuhkan fast shutter speed untuk menangkap action dengan tajam; sedangkan untuk landscapes biasanya memakai aperture yang kecil untuk mendapatkan DOF yang maksimum, oleh karena itu membutuhkan shutter speed yang lebih lama agar gambar yang dihasilkan memiliki exposure yang benar.
  • Exposure time --> Ini saya harus check dulu, mungkin ada yang bisa membantu?

  • ISO --> berhubungan dengan pencahayaan/gelap terang......

  • Focus number --> Angka yang menunjukan jarak antara titik focus dengan object untuk mendapatkan gambar yang tajam

  • White balance --> tuk mengatur kecerahan gambar

  • Focal length --> Jarak antara film/sensor dan optical center dari lensa ketika fokus lensa berada di titik infinity. Di 35mm-format cameras, lensa dengan focal length 50mm disebut standard lens. Dibawah 35mm disebut wide angle lens, dan lebih dari 85mm disebut telephoto lens. Jikalau lenssa yang bisa dirubah focal lengthnya disebut zoom lens.

  • Aperture value --> Camera disetup untuk menyesuaikan setting yan lain untuk mendapatkan exposure yang tepat di aperture yang berbeda sesuai keinginan fotographer.

  • APS: Advanced Photo System 
  • DIL : Drop in Loading

  • CID : Cartridge Identification number
  • FID : Film strip Identification number

  • USC : Uniform Sigma Crystal/kristal sigma seragam

  • Kristal sigma : Butir-butir perak halida

  • AFS : Auto Focus Silent Wave Motor

  • AFD : Auto Focus Distance Information

  • DIR : Development Inhibitor Releaser

  • SPD : Silicon Photo Diode

  • LCD : Liquid Crystal Display
  • LED : Light Emitting Diode, lampu

  • ISO/ASA : Derajat sensitivitas film

  • ISO : International Standart Organization

  • ASA : American Standart Association

  • DIN : Deutsche Industry Norm

  • NiMH : Nikel Metal Hydride

  • NiCd : Nikel Cadmium

  • DRAM : Data Random Acces Memory

  • RISC : Reduce Intruction Set Computer

  • CCD : Charge Couple Device (pada kamera digital)

  • CPL : Circular Polarizing

  • USM : Ultrasonic motor

  • ESP : Elektro-Selective Pattern (Sistem pengkuran cahaya otomatik, di saat kondisi kesenjangan kecerahannya sangat besar

  • SLR : single Lens Reflek, kamera lensa tunggal yang menggunakan cermin dan prisma

  • TLR : Twin lens Refleks, kamera yang menggunakan dua lensa , satu untuk melihat, lainnya utnuk meneruskan cahaya ke film

  • Lens Mount : Dudukan lensa

  • MF : Manual Fokus 
  • AF : Auto Fokus

  • Fps : Frame per second:, satuan kecepatan pengambilan gambar dalam gambar perdetik

  • DOF : Depth of Field;ruang tajam, merupakan jarak, dimana gambar masih terlihat tajam/focus, beragntung pada: difragma, panjang lensa dan jarak objek

  • GN : Guide number; kekuatan cahaya blitz merupakan perkalian antara jarak (dalam meter atau feet) dan diafragma

  • AR Range : Tingkat terang cahaya dimana system aotufocus masih dapat bekerja, dalam satuan EV

  • EV : Exposure Value; kekuatan cahaya. Sample, EV=0 kekuatan cahaya pada difragma f/1,0 kecepatan 1 detik

  • Exposure mode : Modus pencahayaan, pada umumnya ada 4 tipe: manual, Aperture priority, Shutter priority dan Programed (auto)

  • Aperture : Diafragma

  • Lens Hood : Tudung lensa

  • Aperture priority : Prioritas pengaturan pada diafragma, kecepatan rana otomatis

  • Shutter : Rana

  • Shutter Priority : Prioritas pengaturan pada kecepatan rana, diafragma otomatis

  • Exposure compensation :Kompensasi pencahayaan, membuat alternatif pencahayaan dari normal menjadi lebih atau kurang

  • Flash Exposure Compensation : Kompensasi pencahayaan blitzt

  • Metering: Pola pengaturan cahaya, biasanya terbagi dalam 3 kategori, centerweighted, evaluative/matrix, dan spot

  • Center weighted Metering : Pengukuran pencahayaan pada 60% daerah tengah gambar

  • Evaluative/Matrix : Pengukuran pencahayaan berdasarkan segmen-segmen dan presentase tertentu

  • Spot : Pengukuran pencahayaan hanya pada titik tertentu

  • View finder : Jendela bidik

  • Built in Dioptri: Dilengkapi dengan pengatur dioptri (lensa+ atau – bagi mereka yang berkacamata)

  • Eye piece Blind : Tirai penutup jendela bidik

  • Interchangeable Focusing Screen : Fasilitas untuk dapat mengganti focusing screen

  • Focusing screen : Layar focus

  • Bracheting : Pengambilan gambar yang sama menggunakan pengukuran pencahayaan yang berbeda

  • Flash Sync : Sinkron kilat, kecepatan maksimum agar body dan flash masih bekerja harmonis

  • TTL: Through The Lens, Sistem pengukuran pencahayaan melalui lensa

  • Remote Flash : Melepaskan lampu kilat dari badan kameranya dan meletakkannya si duatu tempat untuk mendapatkan efek foto yang diinginkan

  • Bounce : Cahaya lampu kilat yang di pantulkan ke langit-langit atau bidang lain sehingga cahaya menerangi objek secara merata

  • Slave unit : (Lampu kilat + mata listrik/elctric eye); adalah alat abntu yang sanggup menyalakan lampu kilat bila mata itu menerima sinar dari lampu kilat lain

  • Wireless TTL : Sistem pengukuran TTL tanpa melalui kabel

  • Multiple exposure : Fasilitas pemotretan berulang pada fram eyang sama

  • Pupup Flash : Blitz kecil, terbuat menyatu dengan body

  • Stop : Satuan pencahayaan, 1 stop sama dengan 1 EV

  • Red Eye Reduction : fasilitas untuk mengurangi efek mata merah yang biasa terjadi pada pemotretan menggunakan blitz pada malam hari

  • PC terminal : Terminal untuk blitz di luar hot shoe

  • Hot shoe : Kaki blitz

  • Mirror Lock up : Pengunci cermin, agar getaran dapat dikurangi pada saat rana bergerak

  • Shiftable program : Pada mode program, exposure setting dapat diubah secara otomatis dalam EV yang sama, misalnya dari 1/125 menjadi 1/250 detik, f 5.6 dmenjadi f 11

  • Second Curtain Sync : Fasilitas untuk menyalakan blitz sesaat sebelum rana menutup

  • Shutter release : Pelepas rana

  • Self Timer : Alat penangguh waktu pada kamera

  • Vertical Grip : Alat pelepas rana utnuk pengambilan secra vertical tanpa harus memutar tangan

  • Data Imprint : Fasilitas pencetakan data tanggal pada film
    Reloadable to last frame: fasilitas untuk mengembalikan film yang telah digulung di tengah ke posisi terakhir yang terpakai

  • Fill In flash : Blitz pengisi, dalam kondisi tidak memerlukan blitz, blitz tetap dinyalakan untuk menerangi bagian-bagian yang gelap seperti bayangan

  • Intervalometer : Fasilitas epmotretan otomatis dalam jarak waktu yang tertentu

  • Multispot : Pengukuran pencahayaan dari beberapa titik

  • Back : Sisi belakang kamera, berfungis pula sebagai penutup film

  • Bayonet : Sistem dudukan lensa yang hanya memerlukan putaran kurang dari 90 derajat untuk pergantian lensa

  • Bulk film : Film kapasitas 250 exposure

  • Wide lens : lensa lebar, mempunya jarak titik bakar yang pendek, lebih pendek dari 50,,, biasanya:
    · 16-22mm (lensa lebar super)
    · 24-35mm (lensa lebar medium
    · 6-15mm (lensa mata ikan)

  • Push : Meningkatkan kepekaan film dalam pemotretan, missal dari ISO 100-200/lebih

  • Pull : kebalikan dari Push

  • Main light : Cahaya pengisi/tambahan

  • Foto wedding : Potraiture berpasangan (menciptakan rekaman gambar yang romantisme, baik dari posenya maupun dari suasananya
    Foto wedding terbagi 2 yaitu:
· Neo Classic Potraiture, ialah bentuk visual foto berpasangan yang beraura romantis

· Classic wedding, ialah bentuk foto berpasangan yang harus menjadi kenangan

·         Blouwer : Kipas angin yang digunakan pada pemotretan model untuk menghasilkan efek angin

·         Reverse ring : digunakan untuk memasang lensa yang di balik, untuk membuat lensa makro alternatif agar cahaya yang masuk tidak bocor

·         Golden section : Potongan kencana; Hukum komposisi yang mengatakan bahwa keselarasan akan tercapai kalau suatu bidang adalah kesatuan dari 2 bidang yang saling berhubungan

·         Komposisi : susunan garis, bidang, nada, kontras dan tekstur dalam suatu format tertentu

·         Siluet : Teknik pencahayaan untuk menampilkan bentuk objek tanpa menunjukkan detilnya

·         Framing : Pembingkaian objek untuk memberi kesan mendalam/ dimensi objek foto

·         Panning : Teknik pengambilan gambar dengan kesan gerak (berubahnya latar belakang menjaid garis-garis sementara objek utama terekam jelas

·         Sandwich : Teknik menggabungkan foto


·         Cross process : Proses silang, biasanya di lakukan pada film positiv (E6) ke film negatif (C 41), sehingga menimbulkan warna- warna baru pada foto

sumber : forum forum fotografi

Twitter
Facebook

0 Comments:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Alamat IP Anda

IP free counters Web Site Hit Counter
Bookmark and Share

Kurs Rupiah

 

Trust our Life Useful Copyright © 2010 LKart Theme Designed by wahyu