Awal tahun kali ini seluruh Indonesia diperlihatkan gerhana bulan sebagian pada saat dini hari. Gerhana Bulan selalu terjadi pada saat Bulan berada pada fase purnama. Namun, tidak di setiap purnama terjadi gerhana Bulan. Hal ini disebabkan orbit Bulan mengelilingi Bumi tidak bertepatan dengan orbit Bumi mengelilingi Matahari atau disebut ekliptika, tetapi membentuk sudut sekitar 5,2o. Apabila fase bulan purnama dan posisinya di titik perpotongan orbit Bulan dan ekliptika, Contoh keadaan ini adalah pada tanggal 1 Januari 2010. Pada saat itu fase bulan sedang purnama, dan posisinya hampir di titik perpotongan orbit Bulan dan ekliptika.
Hal ini memperlihatkan skematik proses terjadinya Gerhana Bulan Sebagian..Waktu di Indonesia yang sekiranya lebih cepat 7 s.d. 9 jam daripada waktu UT, maka penanggalannya akan menjadi tanggal 1 Januari 2010. Selain itu, untuk setiap tempat, waktu terjadinya gerhana akan berbeda-beda karena kejadian gerhana ini terkait dengan posisi lintang dan bujur.
Pada saat piringan Bulan yang terlihat dari Bumi masihlah utuh. Pada tahap bulan akan memasuki bayangan umbra Bumi pada pukul 18:52:43 UT. Mulai saat ini piringan Bulan akan tertutupi oleh piringan Bumi sehingga yang tampak oleh pengamat bukanlah piringan Bulan secara penuh, tetapi pada bagian pinggirnya akan gelap. Puncak GBS (Gerhana Bulan Sebagian) akan terjadi pada pukul 19:22:39,2 UT. Pada pukul 19:52:41 UT Bulan mulai meninggalkan bayangan umbra Bumi dan piringan Bulan yang terlihat dari Bumi kembali utuh. Total proses tertutupnya piringan Bulan ini adalah 59 menit 58 detik. Pada pukul 21:28:11 UT proses gerhana Bulan sebagian-pun berakhir. Lama proses GBS ini dari awal hingga akhir adalah 4 jam 11 menit 3 detik.
Daerah-daerah yang dapat melihat GBS ini meliputi hampir seluruh Indonesia bagian barat dan tengah dapat melihat GBS tersebut tetapi dengan waktu yang berbeda-beda karena perbedaan bujur dan lintang. Sedangkan adapula daerah yang hanya dapat melihat GBS tersebut pada saat bulan disekitar horizon (terbit atau terbenam) misalnya Indonesia bagian timur dan adapula daerah yang tidak dapat mengamati atau melihat GBS tersebut.
Secara astronomis, gerhana Bulan ini disebut GBS karena hanya sebagian piringan Bulan yang tertutupi oleh bayangan umbra Bumi. Pada GBS 1 Januari 2010 ini, piringan Bulan yang tertutupi saat maksimumnya hanyalah 8,2% dari keseluruhan piringan Bulan yang tampak dari Bumi. GBS ini juga termasuk anggota seri Saros ke 115 dan merupakan gerhana yang terjadi ke 57 dari 72 gerhana yang diperkirakan terjadi pada seri Saros ini.
Dikutip dari BMKG
0 Comments:
Posting Komentar